Sejarah Cetak Datar


Sejarah

  Pada mulanya seni grafis mulai berkembang di negara Cina. pada negara tersebut seni grafis digunakan untuk menggandakan tulisan-tulisan keagamaan. Naskah-naskah tersebut ditatah atau diukir di atas bidang kayu dan di cetak di atas kertas. Cina menemukan kertas dan memproduksinya secara massal di tahun 105. Pada masa itu Cina di bawah pemerintahan Dinasti Yi.       
              Karya-karya seni grafis dengan media kayu (cukilan kayu) ditemukan di negara-negara Asia yang memiliki kultur tua dan kuat seperti Cina, Jepang, dan Korea. Bangsa romawi pun telah mengenal tekhnik cetak ini yang digunakan untuk menghias jubah-jubah dengan cetak stempel. Teknik cetak ini kurang berkembang karena bangsa Eropa tidak mengenal kertas. Teknik grafis di Eropa baru berkembang di abad ke - 13, dengan ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg dan didirikannya pabrik kertas pertama di Italia. Sejak itulah seni grafis dengan beragam teknik seni grafis berkembang di Eropa.      

  
           Salah satunya adalah teknik cetak datar atau Planography print. Teknik ini ditemukan pada abad ke - 16 di Eropa. Awalnya, klise cetak ini menggunakan batu cadas (limestone) yang hanya ditemukan di daerah Bavaria ( Jerman ). Namun seiring dengan berkembangnya zaman, manusia menemukan bahan klise yang berupa lempengan logam ( seng ) untuk memperingan proses kerja.

          Semakin lama semakin pesat perkembangannya, mulailah bermunculan beberapa tokoh seniman yang menggunakan teknik ini, antara lain,George Bellows, Pierre Bonnard, Honoré Daumier, M.C. Escher, Ellsworth Kelly, Willem de Kooning, Joan Miró, Edvard Munch, Emil Nolde, Pablo Picasso, Odilon Redon, Henri de Toulouse-Lautrec, adn Stow Wengenroth, dll. Sehingga pada akhirnya teknik cetak datar menjadi seperti sekarang ini, yang bisa kita jumpai pada sistem mesin cetak dan teknik foto mekanik. Mesin yang digunakan sudah lebih canggih dari mesin cetak tinggi. Mesin ofset inilah yang terus mengalami kemajuan dengan menggunakan teknologi yang canggih. Mulai dari mesin yang manual sampai yang full otomatis.


Pengertian
Cetak datar atau Planography print merupakan salah satu jenis teknik seni rupa grafis yang cukup populer di bidang seni grafis.  Disebut cetak datar karena bagian BTM (Bagian tidak mencetak) memiliki tinggi yang sama dengan BM (Bagian Mencetak). Atau yang lebih jelasnya, klisenya yang permukaannya berupa bidang datar dengan prinsip saling menolak dan menerima antara lain tinta dan air. Teknik cetak datar sendiri terdiri dari beberapa macam, salah satunya adalah monotype  atau monoprint  yang menjadi bagian penting dalam perkembangan seni grafis di masyarakat eropa ataupun Indonesia.
Prinsip kerja teknik cetak ini yaitu, menggunakan acuan berupa plat yang sudah terdapat bagian BM dan BTM, selanjutnya bagian BM akan menarik tinta sedangkan bagian BTM akan menarik air (tujuan BTM menarik air agar tinta tidak mengenai BTM, karena jika tinta menyinggung bagian BTM yang terjadi adalah hasil akhir tidak akan menampilkan image/gambar sesuai dengan platnya - Blank (Hitam semua)). Tinta yang sudah mengenai plat selanjutnya akan ditransfer terlebih dahulu di Blangked (itulah sebab mengapa teknik cetak offset juga disebut dengan teknik cetak tidak langsung, karena acuan tidak langsung mengenai permukaan cetak, melainkan melalui perantara terlebih dahulu, dan hal itu juga yang menyebabkan image/gambar yang ada di pelat terbaca - Tidak terbalik). setelah mengenai blangked, selanjutnya ditransfer ke permukaan cetak (kertas), pemindahan tinta dari silinder blangked ke permukaan cetak dibantu olah silinder tekan (immpressi) bertujuan agar tinta yang dialihkan benar-benar tertransfer dengan baik.
          Selain monotype print, ada juga teknik Lithography  yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu lithos (batu) dan graphien (menulis). Lithography merupakan jenis seni grafis cetak datar dengan menggunakan acuan cetak dari lempengan batu kapur. Media batu kapur digunakan karena memiliki sifat dapat menghisap tinta cair dan lemak. Proses pengerjaan karyanya, diawali dengan penggambaran lukisan yang akan dicetak pada lempengan batu kapur. Setelah itu, media lain seperti kertas, dijiplak pada lempengan batu kapur. Sehingga pada saat kertas diambil, gambar tersebut telah mengecap pada kertas.

Cara Pembuatan Karya Cetak Datar
          Ada beberapa macam cara dalam pembuatan gambar cetak datar. Berikut ini adalah beberapa cara membuat gambar cetak datar dengan menggunakan bahan yang sederhana.

~ Menggunakan Agar-Agar ~
v Bahan dan alat-alatnya :
Ø  Kertas HVS
Ø  Lem kayu
Ø  Gliserin
Ø  Gula pasir
Ø  Bak dari seng ukuran 22 X 35 cm
Ø  Pensil
Ø  Pena dan tinta biasa
Ø  Agar-agar

v Langkah-langkah  :
1.     Rendam agar - agar dalam air dingin sampai lunak
2.     Masukan agar - agar ke dalam air mendidih sehingga menjadi cairan
3.     Masukan lem kayu, gula pasir, dan gliserin kemudian diaduk sampai bercampur bener
4.     Tuangkan ke dalam bak seng dan diamkan sampai membeku
5.     Buatlah gambar pada kertas dengan tinta. Letakkan gambar pada permukaan agar - agar, setelah kurang lebih 5 menit lepaskan pelan - pelan maka bekas tinta akan menempel pada permukaan agar - agar.



~ Menggunakan Air ~
v Bahan dan alat-alatnya :
Ø  air satu ember
Ø  kertas gambar
Ø  cat
Ø  kain lap
Ø  tempat cat
Ø  kuas
Ø  koran bekas untuk alas
v Langkah-langkah  :
a.      Air di tuangkan cat beraneka warna, kemudian di tiup untuk mendapatkan gambar yang di inginkan
b.      Letakkan kertas diatas air  yang telah digambari
c.       Kertas ditekan sambil diratakan
d.      Angkat kertas dari air
e.      Jadilah gambar tersebut. Seperti contoh di bawah ini :


Contoh Hasil Karya
Cetak Datar

v Teknik   Monotype
Monotype adalah teknik yang menjadi bagian [enting dalam perkembangan seni grafis di Eropa maupun Indonesia. 
v Teknik   Lithography
Lithography adala teknik cetak datar selain Monotype. "Lithos" berarti batu yang berasal dari bahasa Yunani dan Graphien berarti menulis.  Dalam teknik cetak Lithography menggunakan media lempengan batu kapur sebagai acuan cetak. Kenapa batu kapur? karena batu kapur bersifat menghisap tinta cair dan lemak. 

Dengan menggambar lukisan terlebih dulu diatas permukaan lempengan batu kapur sebagai langkah awal proses pengerjaanya. Selanjutnya Media lain berupa kertas dijiplak pada lempengan batu kapur. Sehingga pada saat kertas diambil, gambar tersebut telah mengecap pada kertas. Litografi adalah teknik yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Alois Senefelder dan didasari pada sifat kimiawi minyak dan air yang tak bisa bercampur.Digunakan permukaan berpori, biasanya sejenis batu yang disebut limestone/batu kapur; gambar dibuat pada permukaan batu dengan medium berminyak. Kemudian dilakukan pengasaman , untuk mentransfer minyak ke batu, sehingga gambar ‘terbakar’ pada permukaan. Lalu dilapisi gum arab, bahan yang larut air, menutupi permukaan batu yang tidak tertutupi medium gambar (yang berbasis minyak). Batu lantas dibasahi, air akan berada pada bagian permukaan yang tidak tertutup medium gambar berbasis minyak tadi; selanjutnya batu di-roll dengan tinta berbasis minyak ke seluruh permukaan; karena air menolak sifat minyak pada tinta maka tinta hanya menempel pada bagian gambar yang berminyak. Kemudian selembar kertas lembab diletakkan pada permukaan, image/gambar ditransfer ke kertas dengan menggunakan alat press. Teknik litografi dikenal dengan kemampuannya menangkap gradasi halus dan detail yang sangat kecil.
Variasi dari teknik ini adalah adalah foto-litografi, di mana gambar ditangkap lewat proses fotografis pada plat logam; kemudian pencetakan dilakukan dengan cara yang sama.
Seniman yang menggunakan teknik ini:
George Bellows, Pierre Bonnard, Honoré Daumier, M.C. Escher, Ellsworth Kelly, Willem de Kooning, Joan Miró, Edvard Munch, Emil Nolde, Pablo Picasso, Odilon Redon, Henri de Toulouse-Lautrec and Stow Wengenroth




c.       Leaflet.
a.       surat kabar dan;
b.      majalah yang memiliki oplah besar.

No comments:

Post a Comment